SOSOK Joko Suranto Pengusaha yang Perbaiki Jalan Rusak, Sudah Bangun 30 Masjid, Dikenal Suka Berbagi
Nama pengusaha properti bernama Joko Suranto (53) tengah menjadi bahan perbincangan.
Joko Suranto viral setelah mengeluarkan uang dari kantong pribadinya untuk memperbaiki jalan di tempat kelahirannya di Kecamatan Karangyung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Tak tanggung-tanggung, Joko merogoh kocek hingga Rp 2,8 miliar demi memperbaiki jalan yang sudah rusak selama 20 tahun itu.
Lantas siap sosok Joko Suranto yang sebenarnya? Berikut informasi lengkapnya dirangkum dari TribuJateng.com dan Kompas.com.
Berawal viral di medsos
Warganet mulai mengenal Joko Suranto dari sejumlah postingan di berbagai platform media sosial soal tindakan terpujinya.
Termasuk di akun Instagram @memomedsos yang membagikan foto proses perbaikan jalan rusak.
Bahkan, Joko Suranto mendapatkan julukan crazy rich asal Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Suasana pembangunan jalan rusak yang melintasi Desa Telawah, Desa Jetis dan Desa Nampu sepanjang Rp 1,8 kilometer, Sabtu (16/4/2022) pagi. Penggarapan jalan Kabupaten dengan betonisasi tersebut digagas seorang Crazy Rich asal Grobogan yang merogoh koceknya Rp 2,8 miliar. (KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO)
Hingga Minggu (17/4/2022), unggahan di akun @memomedsos sudah disukai ribuan kali dan mendapatkan respons beragam dari warganet.
"Tamparan keras buat pemda setempat," tulis akun bernama @_inibaar.
Ada juga menyebut Joko Suranto sebagai teladan yang baik.
"Real uswatun khasanah, teladan dan jariyah," tulis @ahmad.afdholli.
Pernah bangun 30 masjid
Kepedulian Joko Suranto terhadap lingkungan di sekitarnya tidak hanya baru kali ini dilakukan.
Jauh sebelumnya, pengusaha properti yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat (Jabar) ini pernah memperbaiki jalan di daerah lain.
Sebut saja jalan rusak di wilayah Kabupaten Bandung hingga Subang pernah tersentuh kedermawanan Joko Suranto.
“Iya, bangun jalan di Kabupaten Bandung, Cicalengka, Subang, dan bangun 30 masjid di Jabar."
"Tapi, sudah enggak apa-apalah, jangan dibesar-besarkan. Intinya, sebagai manusia kita harus berbagi," ungkapnya.
Joko Suranto juga mengaku kini tidak menyangka setelah namanya viral.
Padahal aksi memperbaiki jalan tidak diunggahnya di media sosial.
"Saya kaget kok ramai, takutnya lari ke mana-mana. Tetapi, saya punya tagline hidup, jangan takut berbuat baik," ucapnya.
Meskipun demikian, Joko Suranto tetap bersyukur masih bisa berbuat baik kepada warga desa di tempat kelahirannya.
"Alhamdulillah masih diberi kesempatan berbuat baik," tambah dia.
Penjelasan kakak Joko Suranto Suharnanik Kepala Desa Jetis menunjukkan foto adik kandungnya, Joko Suranto (53) saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2022) pagi. (KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO)
Kepala Desa Jetis sekaligus kakak kandung Joko Suranto, Suharmanik menjelaskan, jalan yang diperbaiki oleh adiknya memang telah lama mengalami kerusakan.
"Jalannya sudah berlubang di mana-mana, kalau musim panas debu pasirnya berhamburan kalau pas hujan licin juga ada genangan," katanya.
Pihaknya telah meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Grobogan. Namun tidak pernah ada tanggapan.
"Tiap tahun, selalu kami ajukan Musrembangcam. Itu sudah lama sudah dua puluh tahun terus berjuang tapi tidak ada tindak lanjut," katanya.
Karena terlalu lama, akhirnya Joko Suratno yang hilang kesabarannya memutuskan memperbaiki jalan sepanjang 1,8 km dengan beton tulang dengan uang pribadinya.
"Pembangunan itu mulai awal puasa, ditarget sebelum lebaran selesai dan sudah bisa dilalui," ungkapnya.
Pembangunan tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 2 miliar lebih.
Jalan tersebut diketahui melintasi 3 desa, yakni Desa Telawah, Desa Jetis dan Desa Nampu di Kecamatan Karangyung, Kabupaten Grobogan.
Suharmanik menambahkan, adiknya sosok yang gemar berbagi.
Selain membangun masjid di Jabar, saat Joko Suratno pulang kampung menyempatkan untuk bersodaqoh.
"Jalan rusak di daerah lain juga dia perbaiki pakai uangnya sendiri. Bahkan juga pernah ikut urun bangun masjid."
"Kalau pulang selalu bersodaqoh dan sembelih sapi. Kami menyebutnya amal jariah, ketika ada rezeki," ucap Suharmanik.
(Tribunnews.com)